VSAT merupakan kependekan dari Very Small Aperture Terminal yang menyediakan akses yang sangat efisien. Metode Jaringan berbasis VSAT memberikan solusi efisien yaitu dengan metode cost effective dan reliable
untuk distribusi data ke sejumlah lokasi berbeda tanpa terkait jarak
untuk distribusi data ke banyak lokasi dengan tingkat pelayanan dan
perawatan yang sama di tiap titik. VSAT mudah diatur dari satu tempat,
dibanding dengan komunikasi terestrial yang menggunakan banyak jalur
komunikasi dan peralatan dari penyedia jaringan dan vendor yang berbeda.
Maka dalam pengertian VSAT di jelaskan bahwa VSAT adalah pilihan
bagi mereka yang berada di tempat terpencil dan membutuhkan koneksi
Internet dimana tidak ada infrastruktur lain seperti leased line,
ISDN, bahkan tidak juga telepon. VSAT berbentuk seperti piringan yang
berukuran besar dan menghadap ke langit. Dengan peralatan ini maka
sinyal digital diterima dan dikirimkan ke satelit. Satelit berfungsi
sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi.
Untuk mendapatkan data Internet dari setelit, sistem ini sama
dengan mendapatkan sinyal televisi dari satelit. Jadi Data dikirimkan
oleh satelit dan diterima oleh sebuah alat decoder pada sisi pelanggan.
Data yang diterima dan yang hendak dikirimkan melalui VSAT harus di-encode dan di-decode
terlebih dahulu. Satelit Telkom-1 menggunakan C-Band (4-6 GHz). Selain
C-Band ada juga KU-Band. Namun C-Band lebih tahan terhadap cuaca
dibandingkan dengan KU-Band. Satelit ini menggunakan frekuensi yang
berbeda antara menerima dan mengirim data. Intinya, frekuensi yang
tinggi digunakan untuk uplink (5,925 sampai 6,425 GHz), frekuensi yang
lebih rendah digunakan untuk downlink (3,7 sampai 4.2 GHz). Sistem ini
mengadopsi teknologi TDM dan TDMA.
Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit
geostasioner. Satelit geostasioner berarti satelit tersebut selalu
berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya.
Satelit geostasioner mengorbit selalu pada titik yang sama di atas
permukaan bumi, katakanlah di atas Monas, maka dia akan selalu berada di
atas sana dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya. VSAT menyediakan
bagi pelanggannya untuk sambungan internet secara permanen dengan
kecepatan tinggi atau private network dengan kecepatan tinggi.
VSAT sangat sesuai untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak
cabang yang harus selalu terhubung dengan kantor pusat.
Perusahaan-perusahaan dalam industri pertambangan, energi, perkebunan,
keuangan dan perbankan maupun perusahaan-perusahaan yang memiliki cabang
di seluruh wilayah Indonesia membutuhkan solusi VSAT sebagai sarana
komunikasi mereka.
Umumnya konfigurasi VSAT adalah seperti bintang. Piringan yang di
tengah disebut hub dan melayani banyak piringan lainnya yang berlokasi
di tempat yang jauh. Hub berkomunikasi dengan piringan lainnya
menggunakan kanal TDM dan diterima oleh semua piringan lainnya. Piringan
lainnya mengirimkan data ke hub menggunakan kanal TDMA. Dengan cara ini
diharapkan dapat memberikan konektifitas yang baik untuk hubungan data,
suara dan fax. Semua lalu lintas data harus melalui hub ini, bahkan
jika suatu piringan lain hendak berhubungan dengan piringan lainnya. Hub
ini mengatur semua rute data pada jaringan VSAT.
KU-band adalah bagian dari spektrum elektromagnetik dengan jarak frekuensi dalam gelombang mikro mencapai 11,7 hingga 12,7 GHz (downlink frequencies) dan 14 hingga 14,5 GHz (uplink frequencies). KU-band atau Kurtz-Under band terutama digunakan pada satelit komunikasi, khususnya untuk penerbitan dan penyiaran satelit televisi atau Direct Broadcast Television. KU-band juga digunakan untuk sinyal telepon dan layanan komunikasi bisnis.
C-Band
adalah nama yang diberikan kepada bagian tertentu dari spektrum
elektromagnetik , serta berbagai panjang gelombang dari gelombang mikro
yang digunakan untuk telekomunikasi radio jarak jauh. IEEE C-band
dan variasi-variasi kecil nya berisi rentang frekuensi yang digunakan
untuk transmisi satelit komunikasi paralel oleh beberapa perangkat
Wi-Fi, beberapa telepon nirkabel, dan beberapa sistem radar cuaca.
IEEE C-band
adalah bagian dari spektrum elektromagnetik pada rentang frekuensi
microwave berkisar 4,0-8,0 Ghz, tetapi definisi ini adalah salah satu
yang diikuti oleh produsen radar dan pengguna, namun tidak harus oleh
pengguna telekomunikasi radiomicrowave.
Dalam sebuah system jaringan VSAT, element jaringannya dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu :
- Ground segment; yaitu element jaringan VSAT yang berada di bumi, yang terdiri dari HUB, dan terminal VSAT itu sendiri.
- Space segment, yaitu element jaringan VSAT yang terdapat di langit, yang terdiri dari satelit, dalam hal ini digunakan satelit GEO (Geosynchronous Earth Orbit).
Dengan teknologi VSAT yang semakin maju, komunikasi antar pulau di
Indonesia akan menjadi semakin mudah, murah dan efisien. Mudah, karena
tidak terhalangi lautan maupun topografi bumi. Murah, karena jauh atau
dekat biayanya sama. Teknologi VSAT dapat dimanfaatkan untuk mempermudah
telekomunikasi di banyak industri dan bisnis. Bidang bisnis yang sangat
membutuhkan antara lain perbankan (misalnya komputerisasi online),
perusahaan pengeboran minyak, penerbangan, distribusi barang dan jasa,
bisnis perkayuan dan lain-lain.
Kelebihan VSAT dibandingkan saluran kabel, selain lebih murah
biayanya, juga andal, dengan bandwidth lebar dan sistem transmisi paket
data. VSAT juga berfungsi sebagai substitusi atau pengganti line telepon
dan gelombang mikro (microwave). Kemampuan VSAT dalam transfer data,
suara dan video sangat bagus karena bandwidth yang lebar. Dengan
memanfaatkan teknik kompresi yang baik, gambar dan suara semakin mudah
ditransfer dengan biaya murah.
Beberapa keuntungan dari penggunaan VSAT antara lain adalah :
- Jangkau luas, karena menggunakan satelit GEO, maka untuk menjangkau seluruh permukaan bumi cukup digunakan 3 buah satelit.
- Fleksible, terminal VSAT dapat dipasang dan dikurangi dengan mudah dan cepat serta dapat dipasang di mana saja.
- Cocok untuk digunakann pada daerah dengan kondisi geografis yang susah digunakannya kabel dan terrestrial seperti kepulauan yang luas dan banyak.
- Bandwidth yang digunakan dalam komunikasi satelit cukup lebar, cocok untuk komunikasi broadband.
Dalam hal biaya, sulit dibandingkan antara VSAT dengan layanan
terestrial. Terestrial selalu memperhitungkan jarak dan kapasitas,
sementara VSAT hanya memperhitungkan kapasitas, jauh maupun dekat jarak
yang ditempuh tidak masalah. Pada VSAT biaya investasi awal tinggi namun
abonemen akan semakin turun setiap client bertambah. Berbeda dengan
layanan terestrial yang memerlukan tambahan investasi dan biaya
operasional setiap kali client bertambah.
Kerugian system VSAT antara lain adalah :
Jarak satelit dan bumi yang relative jauh mengakibatkan adanya delay propagasi yang signifikan.
- Rentan tehadap kondisi cuaca dan atmosfer bumi.
- Biaya setup awal sebuah system satelit sangat mahal.
Pada era informasi global, persaingan di dunia bisnis memerlukan
kecepatan waktu. Kebutuhan pengambilan keputusan dalam bisnis memerlukan
informasi yang cepat dan akurat. Hal ini perlu didukung oleh
infrastruktur yang andal dan mudah diimplementasikan.
Di Indonesia, penggunaan infrastruktur jaringan telekomunikasi
satelit VSAT merupakan pilihan tepat, mengingat Indonesia terdiri dari
banyak pulau yang tersebar sehingga sulit dijangkau oleh teknologi
komunikasi microwave maupun jaringan kabel. Selain kurang efektif,
jaringan microwave maupun kabel tidak efisien karena instalasinya
memakan waktu lama dan menelan biaya besar. Di samping itu, keduanya
sangat rentan terhadap gangguan, sedangkan cakupan areanya pun sangat
terbatas karena kendala geografis.

Tidak ada komentar :
Posting Komentar